Aktivitas fisik berperan besar dalam menjaga kepadatan dan kekuatan tulang. Saat tubuh bergerak, terutama melalui olahraga beban atau aktivitas yang memberi tekanan ringan pada tulang, proses pembentukan jaringan tulang baru menjadi lebih aktif. Latihan seperti berjalan kaki, bersepeda, yoga, atau latihan angkat beban ringan dapat merangsang sel-sel tulang untuk memperkuat strukturnya. Selain itu, aktivitas fisik juga membantu melancarkan sirkulasi darah yang membawa nutrisi ke seluruh jaringan tubuh, termasuk tulang.

Melakukan olahraga secara rutin tidak hanya menjaga bentuk tubuh, tetapi juga membantu mencegah kehilangan massa tulang seiring bertambahnya usia. Untuk anak-anak dan remaja, aktivitas fisik mendukung pertumbuhan tulang yang optimal, sementara bagi orang dewasa dan lansia, olahraga berfungsi memperlambat proses pengeroposan alami. Penting untuk memilih jenis olahraga sesuai kemampuan fisik dan kondisi kesehatan. Tidak perlu latihan berat — konsistensi lebih penting dibanding intensitas. Berolahraga 30 menit setiap hari sudah cukup memberikan manfaat signifikan bagi sistem muskuloskeletal.

Selain latihan fisik, menjaga postur tubuh saat duduk, berdiri, dan berjalan juga berdampak pada kesehatan tulang. Kebiasaan membungkuk atau duduk terlalu lama dapat menimbulkan tekanan berlebih pada tulang belakang dan sendi. Dengan memperbaiki postur serta mengombinasikan olahraga ringan, peregangan, dan pernapasan teratur, tubuh dapat berfungsi lebih seimbang. Aktivitas fisik bukan hanya bentuk olahraga formal, tetapi juga bisa berupa kegiatan sederhana seperti menaiki tangga, berkebun, atau berjalan santai — semua itu turut memperkuat tulang secara alami.